Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Haircut Story: Yang Murah Belum Tentu Murahan

Minggu lalu anak bunda diniatkan harus cukur rambut. Soalnya udah gondrong maksimal rambut menjulur di bawah kuping dan bikin risih liatnya.

Jadi siang kita meluncur ke tempat potong rambut anak yang sebelumnya pernah ke sana 2 bulan lalu. Terus terang aku terkesan banget sama yang potong rambut Aito terakhir kali, orangnya sabar buaaanget, dan mau nunggu si anak mood untuk dideketin potong rambut. Anakku sambil mainan dia juga tetep bisa telaten dan hati-hati.

Tapi sayangnya ternyata salon itu tutup. Padahal kita sempatin makan siang di rumah makan dekat situ yang habisnya ga sedikit T_T, mana tanggal tua, hiks.

But, thanks to Google, berbekal browsing salon anak yang rekomended akhirnya dapat juga meski agak jauh. Si mba kapster juga sabar dan baik hati, cukur-mencukur berlangsung kurang lebih 15menitan. Hasilnya cakep, rapih, pokoknya cocok sesuai harapan. Tarifnya 25rb, dan inilah salon anak paling murah yang pernah kita sambangi, yang pertama 75rb letaknya di tengah kota tapi buatku malah paling mengecewakan, pas itu si mba-nya kurang sabar. Jadi, waktu nemu salon ini girang bukan main, ga selamanya ada harga ada rupa.
 

Post a Comment for "Haircut Story: Yang Murah Belum Tentu Murahan"