“Sudah setahun lebih kita hidup berdampingan dengan Covid-19. Tak mudah menjalani hidup ditengah situasi pandemi. Banyak yang kehilangan pekerjaan, bisnis yang babak belur, dan dampak lainnya yang kita hadapi” Lidya Valensia, CEO dan Founder SOVLO
Pandemi memang memukul banyak industri sehingga mengakibatkan penurunan omzet penjualan. Ada yang menyikapi dengan putus asa, namun ada pula yang justru berusaha keras menemukan kekuatan bertahan dan makin kreatif menghadapi kesulitan.
Bagi SOVLO, pandemi juga membuat mereka mengalami penurunan omzet perusahaan yang drastis. Tapi bagaimana mereka bertahan yuk kita simak bersama.
SOVLO merupakan kependekan dari Souvenir Lokal. Sovlo adalah anak perusahaan dari Lotus Group. Lotus Group sendiri telah berdiri sejak tahun 2010, fokus bisnisnya adalah memproduksi spesialis Custom & Stitching Souvenir (souvenir pernikahan dan barang promosi perusahaan).
Sadar menjadi sumber penghidupan bagi 40 penjahit dan 30 staf kantor, CEO SOVLO tidak menyerah ketika mereka mengalami krisis. Dan kini mereka sedang mengkampayekan bekerja sama dengan 500 ilustrator lokal.
Di Jumpa Pers Virtual Peluncuran Kampanye “Bangga Ilustrator Lokal” yang saya hadiri via ZOOM pada 9 November 2021, Lidya Valensia selaku CEO dan Founder SOVLO menjelaskan langkah kolaborasi dengan ilustrator sebenarnya sudah dilakukan SOVLO sejak Februari 2021 dan menunjukan hasil menggembirakan.
Menurut Lidya, hasil kolaborasi dengan sejumlah ilustrator lokal rupanya disukai konsumen. Kualitas karya ilustrator lokal sebenarnya tidak kalah dengan ilustrator luar.
Namun tak jarang karena krisis saat pandemi membuat karya-karya mereka sering hanya berakhir di atas kertas atau disimpan di komputer, tanpa mampu menghasilkan pendapatan bagi mereka.
Upaya SOVLO memberdayakan ilustrator lokal mendapat apresiasi dan dukungan dari Menparekraf RI yaitu Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A.
Beliau yang juga hadir di acara yang sama mengatakan bahwa peluang ekonomi kreatif masih sangat terbuka di Indonesia. Lebih lanjut lagi beliau menambahkan bahwa pemerintah juga telah menetapkan bahwa industri kreatif menjadi tulang punggung ekonomi negara.
Selain itu Pak Sandiaga Uno pun mengungkapkan salut dan hormatnya bagi pengusaha-pengusaha kreatif di subsektor fesyen yang berhasil mengubah situasi krisis.
Terlahir sejak Juni 2020,
SOVLO telah mencatat pertumbuhan menggembirakan dengan membuka lapak di online marketplace.
Beberapa produknya yang telah dipasarkan seperti tas (sling bag, tote bag, waist bag, laptop sleeve), pouch, masker wajah, card case. Kemudian baru-baru ini SOVLO juga mulai masuk ke lini pakaian (clothing line).
Ilustrasi produk-produk SOVLO selama ini identik dengan tema-tema positif dan pemberdayaan yang diharap bisa menguatkan masyarakat di masa pemulihan ekonomi ini.
Nah bagi ilustrator-ilustrator dari seluruh tanah air yang berminat untuk berkolaborasi dengan SOVLO, kalian dapat mendaftar di
https://tinyurl.com/ilustratorSOVLO atau mendapatkan informasi melalui akun instagram SOVLO di @sovlo.id.
Selanjutnya, SOVLO akan melakukan kurasi dan jika lolos akan dihubungi untuk proses selanjutnya. Setelah sepakat berkolaborasi, SOVLO akan memproduksi karya ilustrator lokal tersebut dan menjadwalkan distribusinya dengan skema bagi hasil, artinya keuntungan yang diraih ilustrator akan berbanding lurus dengan hasil penjualan karya mereka.
SOVLO menargetkan berkolaborasi dengan sekitar 400-500 ilustrator lokal hingga akhir tahun 2022.
Mari kita dukung dengan memberikan informasi ini ke lingkungan sekitar, teman, kerabat atau keluarga yang memiliki profesi dan kebolehan sebagai ilustrator.
Karena siapa tahu karya mereka diterima dan lolos kurasi sehingga dapat tampil dan memperoleh penghasilan bersama SOVLO.
Mohon maaf yang memasukkan link hidup dihapus otomatis ya.
Salam Blogging!
Gemeshh aselik
aku mau ceki2 SOVLO ahhh, dukung kreator dan UKM lokal!
Kok Kreatif banget sih 😍
harus sering nih diadakan campaign dan ditulis oleh kita, para blogger
agar kita bangga memakai produk lokal
suka sama desainnya yang lucu-lucu, dari yang sekedar bikin tas, masker dan sekarang bikin produk fashion juga