Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Wisata Sejarah di Museum Manusia Purba Sangiran

Sekali-kali ah wisata yang ada unsur edukasinya, biasanya kan kalau libur selain ke mall kami biasanya wisata alam. Dan kali ini kami berkesempatan berkunjung ke Sangiran. Museum yang lokasi tepatnya ada di Kalijambe, Krikilan Kabupaten Sragen ini ternyata cukup jauh juga dari Solo kota. Meski baru pertama kali kesana, thanks to Google Maps akhirnya kami sampai juga di tkp sekitar jam makan siang.

Sehari sebelum berangkat, untungnya kami cari info dulu soal museum ini, dan makasih kepada para blogger yang sebelumnya menjejakkan kaki di Sangiran kami jadi tahu museum tutup di hari Senin. Makanya kami berangkat di hari Minggu pagi.

Sampai di lokasi kami berbarengan dengan banyak wisatawan lokal sehingga parkir pun agak kesulitan. Sebelum parkir, di pintu gerbang akan diminta membayar tiket pengunjung terlebih dahulu. Tarif masuk ke Sangiran per orang dewasa sebesar 3500 (retribusi masuk wisatawan domestik)  dan 1500 (retribusi masuk museum), sedangkan anak-anak dibawah 5tahun waktu itu sih ga dikenai biaya.  Setelah bayar karcis pengunjung kita juga harus membayar biaya parkir mobil sebesar 5000 rupiah.
Patung Manusia Purba Museum Sangiran
Di sekitar museum Sangiran ada patung-patung manusia purba berukuran besar. Memasuki kawasan museum ternyata ada 3 ruang pamer/ display area. Tiap ruangnya terdapat fosil-fosil manusia purba, hewan purba dan alat-alat purba yang pernah ditemukan di Sangiran.
Foto: jembatan ke area pendopo (kiri bawah), lorong penghubung area display (kanan bawah)

Di area pamer ke-1 yang tidak begitu besar ada layar sentuh yang menjelaskan tentang evolusi manusia purba beserta tengkorak evolusi manusia purba. Juga ada display temuan terbaru di situs Sangiran.


Memasuki area ke-2 ruangan menjadi agak gelap, ternyata ada layar putih yang memutar video terjadinya alam semesta. Dan terdapat mesin kecil yang menggambarkan susunan planet di tata surya. Kita bisa sekalian mengajarkan tentang planet-planet di mesin ini karena jika tombol dipencet maka planet yang dimaksud akan menyala.

Selain itu ada patung-patung tokoh yang berjasa di bidang arkeologi seperti Eugene Dubois, penemu fosil missing link teori Charles Darwin. Juga masih di ruang yang sama, ada fosil gajah purba yang diperbolehkan disentuh pengunjung.

Di ruang sebelahnya yang masih masuk area ke-2 pengunjung bisa menyaksikan alat-alat arkeolog saat melakukan penggalian, juga ada sebidang tanah yang berisi kerangka manusia purba.

Memasuki display area ke-3 adalah diorama masa keemasan homo erectus. Dengan skala asli, kita dapat menyaksikan manusia purbakala yang disebut homo erectus beserta penggambaran kondisi hidup manusia purba saat itu.


Di ruang ini ternyata ada tanda tangan tokoh-tokoh penting yang pernah berkunjung ke Situs Sangiran seperti Anies Baswedan saat masih menjabat Menteri Pendidikan di 2015, Ganjar Pranowo, dan duta besar Indonesia untuk UNESCO, T.A Fauzi.


Secara keseluruhan Museum Sangiran adalah tempat yang layak dikunjungi.Di situs yang sudah masuk warisan Unesco ini kita akan lebih memahami bentuk manusia purba dari display tengkorak dan bagian-bagian tubuh lain, juga dari diorama situasi manusia purba pada jaman dahulu. Tentunya dengan penggambaran bentuk tubuh apa adanya, jadi bagi yang membawa anak-anak bisa sekalian memberi banyak penjelasan ilmu dari sisi sejarah, biologi maupun agama kenapa sih mereka ga pakai baju ^_^.



Di luar gedung museum, setelah lelah berkeliling ada tempat yang bisa digunakan untuk duduk-duduk dan beristirahat bersama keluarga. Juga ada kios pedagang untuk yang ingin membeli souvenir dari Sangiran seperti kaos bergambarkan manusia purba atau gantungan kunci terbuat dari lumpur dan tanah liat yang dikeringkan seharga 10ribu/3pcs

Meski cukup lelah karena cuaca hari itu sangat panas, tapi kami merasa senang bisa berkunjung dan berkeliling museum Sangiran, terlepas dari teori evolusi Darwin yang tidak diikuti banyak orang, tapi setidaknya kami bisa menyaksikan peninggalan sejarah Indonesia yang sudah terkenal bahkan diakui dunia.
Saran bagi kamu yang ingin berkunjung ke museum Sangiran, sebelum masuk museum ada baiknya perut sudah kenyang, seperti kami yang mampir dulu untuk ishoma di warung makan prasmanan Pak Kabul persis setelah gerbang pertama Situs Sangiran. Gunakan juga pakaian yang nyaman dan menyerap keringat dengan baik karena meski di dalam museum ada ac tapi kalau pas ramai tetap hawanya panas banget. Jangan lupa pake deodoran yah biar ga bau keti dan mengganggu pengunjung lainnya ^_^.

Demikian liputan museum Sangiran dari duniaqtoy kali ini.
Semoga bermanfaat ya.

Yang dah pernah ke Sangiran dan mau share juga boleh ya di kolom komentar.


17 comments for "Wisata Sejarah di Museum Manusia Purba Sangiran"

  1. weh kok gak mampir kak, cedak solo

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya dari karanganyar mas, karanganyare gondangrejo wkwk

      Delete
  2. Wah rumahnya di solo daerah mana kak dhanang?

    ReplyDelete
  3. Lumayan lengkap ya mbak, ku belum pernah kesini nih, padahal tau tempat ini sejak sekolah kan ada di pelajaran sejarah hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pas kalo buat wisata anak sekolah sekalian dapet gambar nyatanya, ayok mas jalan2 sama keluarganya ke sangiran

      Delete
  4. Itu gantungan kuncinya dari tanah liat apa nggak luntur/hancur ya. Ulasannya keren banget mbak, museum cocok banget menjadi wisata pendidikan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang kl dipake gantungan kunci lama2 cepat mba dr ring logam ya karena agak empuk

      Delete
  5. saya dari karanganyar mbak, lebih tepatnya kec. gondangrejo :D
    rumah saya deket lho kalo mau ke sangiran :v

    museum sangiran, bukuran, manyaran, museum dayu, saya hafal jalannya mbak, siapa tau bisa jadi pemandu rutenya wkwk :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di sekitar sangiran Museum nya ga cuma 1 ya mas. Tp kmrn kami sudah capek karena rame banget sih jd ga ke Museum lain

      Delete
  6. Ngomongin manusia purba, saya lebih percaya bahwa manusia pertama itu Adam dan Hawa yang wujudnya sudah sempurna seperti kita.
    Ini jadi PR besar saya jika nanti anak-anak saya bertanya he3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga meyakini sesuai di Alquran mas. Tp banyak perbedaan di dunia ini jd anak-anak harus tau dari awal supaya ga salah paham nantinya

      Delete
  7. belum pernah dan dicatat biar suatu kali bisa ke sana

    ReplyDelete
  8. Museum sangiran memang keren. Aku juga sudah pernah membahas wisata sejarah ini di situsku videoarsip[dot]com

    Jadi kangen pergi ke museum itu lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku pikir museum pasti suram.ya kalo sepi mungkin emang gitu tapi kmrn rame jadi menyenangkan

      Delete
    2. Pengen ngajakin anak-anak ke museum Sangiran apalagi Kakak udah SMP. Keinginan tahuan dia besar banget. Tapi sayang jauh banget, kalau pas mudik ke Semarang tetep aja jauh kalau mau kesana 😩😩😩

      Salam kenal dari Medan, mb

      Delete
  9. Memperhatikan sejarah jelas tak lepas dari kehidupan manusia mungkin teori darwin ada benarnya manusia pertama kali menginjakkan kaki bumi sdh ada sebelumnya makhluk menyerupai manusia namun bukanlah manusia sesungguhnya atau perkembangan manusia dengan kehidupan terbelakang, siapa yang tahu? Hanya Sang Pencipta yang mengetahui sesungguhnya.

    ReplyDelete