Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aku Rindu NgAsi

hasil asi perah kanan dan kiri saat istirahat kerja (tahun 2012)
Teringat beberapa tahun lalu saat anakku baru lahir, nol pengetahuan tentang asi dan menyusui. Beruntung teman SMAku waktu itu punya anak lebih dulu dan dia rajin aplot foto-foto asi perahnya di facebook. Ah jadi rindu ....

Tas asi dan anakku
Iya, hal yang paling aku rindu saat ini adalah punya anak lagi dan bisa menyusui. Karena saat menyusui banyak hal indah yang terjadi antara seorang ibu dan buah hatinya. Selain transfer makanan minuman untuk hidup sang bayi juga transfer kasih sayang. Berjuta keajaiban rasanya ada dihidupku saat itu.


Melahirkan di RS Gunung Sawo yang Pro Asi tidak langsung membuatku paham cara menyusui yang benar sepanjang 2 tahun. Paling ya cuma soal bayi harus disusui setiap 2 jam sekali. Meski lagi nyenyak tidur harus dibangunkan agar ga dehidrasi dan bilirubin meningkat. Karena sering telat meyusui itu lama-kelamaan bikin bayi jadi 'kuning'.  

Selama bayi oek-oek hingga 3 bulan usia Aristo bisa dibilang ga ada masalah berarti. Masalah muncul saat anakku harus ditinggal kerja lagi karena cuti kerja hampir berakhir.

Ibuku menyarankan susu formula saja karena mudah menyiapkan. Dan suamiku pun sudah membelikan 1 kardus dulu. Tenyata meski susu formula sudah dibuat, anakku menolak saat ia latihan minum dari botol.  Justru Aristo lahap saat botolnya diisi asi perah yang kutabung sedikit-demi sedikit di botol-botol kaca.

Memang waktu itu aku sudah menabung asi perah, yang kusempatkan diperah menggunakan pompa elektrik sehari 3 kali. Paling bahagia kalau malam atau dini hari. Produksi ASI yang melimpah sampai dapat 150ml.
Anakku umur 3,5 bulan
Ketika bekerja pun aku sempatkan memompa di jam istirahat. Meski di kulkas ada cadangan lebih dari 50 botol, tapi kalau tidak dipompa bisa bikin produksi asi menurun karena perubahan jadwal menyusui itu sendiri.

Anakku selalu gelisah saat jam pulang kerjaku tiba, bahkan pernah ia menangis karena aku belum pulang di jam biasanya. Dan karena ayahnya sudah pulang lebih dulu, ia sedikit tenang dan ndusel di ketiak ayahnya. Ayahnya pun iseng menawarkan put*ngnya ke Aito, dan anehnya langsung dihisap si bayi. Apa dia pikir itu gentong ibunya ya? Hahaha ada-ada saja. Lalu pas aku sampai di rumah Ayah pun tahu betapa kuatnya si bocah kecil nenen.

Karena itulah suamiku kemudian meminta aku tidak melanjutkan kerja di luar rumah. Yang akhirnya aku jadi ibu rumah tangga sampai hari ini. Dan merasakan indahnya menyusui 2 tahun lebih dengan segala suka dukanya.

Memang menyusui itu tidak mudah bukan hanya perkara mengeluarkan asi. Tapi saat bayi tumbuh gigi maka payudara akan jadi salah satu sasaran empuk melampiaskan gusinya yang gatal.

Kuingat betul ketika Aristo 1 tahun, saking ngantuknya sambil menyusui akupun tertidur. Ternyata Aito yang tidur sambil bermimpi itu menggigit put*ngku dengan kencang. Ya Alloh rasanya ga karuan, bahkan sampai berdarah. Badanku langsung panas dingin.

Tapi meski pernah merasakan indah dan berdarah-darah saat menyusui kala itu, aku tetap merindu diberi kesempatan punya momongan satu lagi dan ingin lulus menyusuinya kelak hingga 2 tahun seperti perintah Allah swt di dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 233, Allah SWT berfirman :
  
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah: 233).
*Tulisan kali ini dibuat untuk memenuhi tantangan dari Mba Rizka Alyna dan Mba Alley untuk menulis tentang sesuatu yang paling dikangenin dalam rangka Arisan Blogger Gandjel Rel

17 comments for "Aku Rindu NgAsi"

  1. Setuju, momen menjadi ibu yang paling ngangenin, salah satunya ya bagian ngASI..

    Padahal aku termasuk yang gagal ASIX..si sulung dah langsung lengket ma dot. Si bungsu meski sempat ASIX 1 bulan, sisanya ya sudah combine dg perah & sufor.

    Tapi sekarang kangennya harus diendapkan dalem2.
    Inget U...hihihihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jgn disesali mba. Terkadang ada banyak faktor gagal asix. Yg penting skrg anak sehat sejahtera

      Delete
  2. ASI ekslusif ternyata ngangenin para ibu ya kak :-)

    ReplyDelete
  3. mbak Un, aku lo, sampe sekarang kalo gendong bayi orang tu rasane yo pengen neneni :) salut sama ayah aristo yang akhirnya mendukung mbak Un ngasix, salut juga sama perjuangan mbak Un yang sampe keluar kerja demi Aristo. *angkat topi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pilihan yg sulit soalny jd ibu rt tuh kadang boring mba. Tp semua memang ada yg kudu dikorbanin

      Delete
  4. Aamiin moga rindunya segera terjawab ya mba dapat adiknya aristo, aku jg berasa kangen punya bayi lagi hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin mba rahmi. Yuk nambah 1 lagi kan masih muda inih hehe

      Delete
  5. Aku apalagi bukan rindu ngasi lagi, rindu banget punya anak kandung 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mg didengar Allah mba utk segera punya momongan. Amin

      Delete
  6. Ngasi memang menyenangkan ya mbak walaupun klo aku awalnya drama bgt yg puting lecet lah mbangkaki lah tp makin kesini makin lancar bahkan anakku dua2nya ga ada yg mau pake dot maunya lgs dr gentong emaknya hahahha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena gentongnya ada acem2nya sitik itu yg ngangenin ga kaya dot adem.hihi

      Delete
  7. yesss. bener mba, gara2 ngASI dl ak juga bnr2 merasakan manfaatnya ke anakku yg lebh ga rentan sakit dbanding temen2e yg minume sufor. moga2 kita bs ngalaminnya lagi ya mba *aamiin

    ReplyDelete
  8. Dan aku sedih kalau harus menyapih Kak Ghifa, Mbak. Yaitu, momen menyusui itu memang sangat berarti bagiku. Anakku bisa dekat denganku ya karena nenen ini. Hiks. Sebentar lagi harus menyapihnya.

    ReplyDelete
  9. Aku meski gagal ASIX tetap enjoy nyusuin sampai anaknya minta berhenti sendiri ntar. Dulu kakaknya aku sapih karena gigitin ***ing sampai lupa tp udah 2.5 tahun juga sih.. . Semoga aja si Affan nanti bs weaning with love hehe..

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah aku skrg masih ASI mb, si kecil mau 20 bulan. Kalau gigit udah jarang hanya kalau tidur kadang mau nya nempel terus, hehe..si emak pegel terkadang jd agak kebawa emosi.

    Thanks mb for sharing, aku jadi sadar kelak aku akan merindui masa ini..dg sgl perjuangannya :)

    ReplyDelete