Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Slim&Fit Diet Tanpa Lapar Yang Menyiksa


"Mba, kamu lagi hamil ya".
Entah berapa puluh kali pertanyaan itu mendarat di telingaku. Sedih sih, apalagi saya memang sedang berikhtiar punya momongan lagi setelah anak pertama menginjak usia 6 tahun bulan Juni nanti. Jadi pertanyaan (atau pernyataan) itu rasanya bagaikan mengiris hati kemudian menaburkan garam sesudahnya 😥.

Dulu sewaktu hamil berat badan saya naik 10 kilogram, yang tadinya sebelum hamil 56kg saat di kehamilan usia 9 bulan berat badan melonjak jadi 66kg. Saat menyusui 2 tahun lebih berat badan saya sempat turun beberapa kilo mungkin karena apa yang saya makan tidak sempat jadi lemak dan diserap si kecil.

Tapi begitu si kecil tidak lagi menyusu, duh kok badan saya jadi cepat banget menggendut. Sekilo, 5 kilo dan sekarang tak terasa sudah bertambah lagi sebanyak 9 kilo dari BB saat hamil. Ya sekarang berat badan saya 75kg, padahal tinggi badan cuma 156cm. Bener-bener jauh dari ideal kan?

Makin lama saya juga makin ga nyaman dengan lemak yang menggelambir di sana-sini. Koleksi baju di lemari makin sempit dan kalaupun beli baru juga makin susah cari ukuran besar. Duuh kok jadi sengsara gini gara-gara berat badan ga terkendali.

Bukan cuma soal ukuran pakaian yang bikin risau saya juga ngeri terhadap berbagai penyakit yang bisa ditimbulkan akibat obesitas:
1. Batu empedu
Kelebihan lemak dan kolesterol di tubuh bisa saja mengeras di kantong empedu sehingga menyebabkan batu empedu.
2. Ketidaksuburan
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan kemungkinan infertilitas pada wanita. Selain itu wanita gemuk beresiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur.
3. Ketidakseimbangan hormon
Kelebihan lemak ternyata bisa mengganggu kerja kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon penting bagi tubuh sehingga hormon dalam tubuh menjadi tidak seimbang.
4. Penyakit jantung
Penderita obesitas sangat berisiko merusakan pembuluh darah, lemak yang tinggi bisa menyempitkan aliran darah dan memicu gagal jantung.

5. Diabetes
Lemak yang terlalu banyak juga akan memberatkan kinerja hati dan merusak produksi insulin yang bisa memicu masalah diabates 1 dan 2.

Diet dan Olahraga

Bukannya ga pernah berusaha mengurangi berat badan, saya sering loh coba-coba diet mengurangi/ meniadakan asupan karbohidrat, zumba di rumah modal nyetel youtube aja bahkan mengkonsumsi obat-obatan diet. Ternyata usaha tersebut gagal maning gagal maning son. Setiap kali makin keras berusaha berzumba tanpa instruktur dan berdiet tanpa aturan malah saya merasa makin lapar di malam harinya. Kemudian balas dendam makan sepiring nasi dan lauk pauk yang porsinya lebih dari normal. Yah alhasil berat badan boro-boro turun, yang ada malah naik melulu. Nah loh, kok bisa gitu ya?

Usut punya usut ternyata penyebabnya adalah metabolisme setiap orang memang berbeda-beda. Mungkin metabolisme tubuh saya agak 'spesial'. Metabolisme adalah proses pemecahan zat-zat gizi di dalam tubuh untuk menghasilkan energi atau pembentukan struktur tubuh. Zat gizi tersebut dapat berupa karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Tingkat metabolisme dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti genetik, jenis kelamin, usia, kadar hormon, berat badan, dan aktivitas tubuh. Semakin cepat metabolisme tubuh, semakin banyak kalori yang dibakar, semakin mudah menurunkan berat badan.

Bagaimana Cara Menjaga Pola Makan Saat Sedang Diet?

Walaupun sedang diet, tubuh kita tetap memerlukan gizi yang seimbang seperti protein, serat, karbohidrat, kalsium, vitamin dan mineral. Jadi sarapan itu jangan sampai dilewatkan, begitu juga makan siang dan makan malam. Tapi, eh ada tapinya, harus diimbangi dengan olahraga.
Jadi saya sekarang sarapan dengan sepiring salad atau roti isi telur dan sayuran, ga lupa segelas Slim&Fit sebagai pelengkap asupan. Makan malam juga jangan dilewatkan, cukup semangkok telur campur sayur kukus dan segelas Slim&Fit. Btw, kenapa Slim & Fit?
  • Kenyang lebih lama (karena tinggi protein, tinggi serat, dan mengandung karbohidrat lepas lambat Isomaltulosa)
  • Protein tinggi jadi bisa utk mengencangkan otot juga
  • Rendah lemak & gula (50% lebih rendah dari susu diet sejenis)
  • Tinggi Kalsium (setara dengan susu-susu tinggi kalsium lainnya)
  • Kalori terkontrol 200kkal/saji.
  • Hasil testimoni menyatakan dapat turun 1 kg/minggu bahkan 4-6kg sebulan.
Slim & Fit punya 2 varian rasa yaitu coklat dan vanila. Saya lebih suka yang vanila karena rasanya lebih ringan. Tapi yang coklat pun enak juga. Selain mengatur pola dan jenis makanan, saya juga jogging di sore hari. Ga bisa tiap hari juga sih, tapi seminggu 2x aja. Ga bisa jauh-jauh juga hanya keliling kompleks. Kadang saya ajak si kecil yang emang seneng banget lari sebagai 'lawan'. Gimanapun juga tetep dia juaranya, lha badannya enteng banget hahaha.

Alhamdulillah setelah atur asupan pola makan dan jogging sore hari selama 2 minggu ada temen yang bilang kalau saya agak langsing, padahal kalo ditimbang turunnya cuman 2 kilo aja tapi seneng dong jadi makin semangat olahraga, diet yang bener dan konsumsi Slim&Fit buat membantu penurunan berat badan. Semoga bisa memenuhi target turun 10-15 kilo ya. Aamiin.
makin segar setelah turun 2 kilogram

Nah buat kamu yang mau ikut caraku melawan berat badan yang berlebihan, dan mau dapetin diskon sebesar 20% utk pembelian minimal 3 box Slim&Fit varian rasa apa saja di KALBE Store www.kalbestore.com jangan lupa pakai kode sri20 ya di kolom voucher saat mau checkout. Lumayan banget kan kalau kamu mau borong atau nyetok Slim&Fit di rumah.

- sumber penunjang: http://www.tribunnews.com/tribunners/2018/02/02/8-penyakit-yang-berhubungan-dengan-obesitas 

Post a Comment for "Slim&Fit Diet Tanpa Lapar Yang Menyiksa"