Kebocoran Data Pengguna, Ucapkan Selamat Tinggal Pada Google Plus

Table of Contents
Ucapkan selamat tinggal pada Google Plus.

Seperti dilansir banyak media besar: TheGuardian, NyTimes, TheVerge dan sudah diumumkan juga oleh media lokal, Google Plus akan segera menutup layanannya dalam waktu dekat.

Penyebabnya adalah bocornya data pengguna yang sudah tidak bisa diatasi oleh Google Plus meski telah berjuang selama 3 tahun terakhir ini.

Celah keamanan (bug) di media sosial Google+ mengekspos 500.000 data pribadi pengguna. Data itu mencakup nama, alamat e-mail, pekerjaan, jenis kelamin, umur, dan data-data lain yang dimasukkan pengguna saat mendaftar.

Tak banyak pengguna menyadari bahwa insiden keamanan ini sudah terjadi selama tiga tahun, dari 2015 hingga Maret 2018. Apalagi Google baru mengumumkannya ke khalayak pada Senin (8/10/2018) waktu setempat, melalui blog resminya.



Celah keamanan yang membocorkan kemanan data pengguna itu memang telah berhasil ditambal, namun Google tetap memutuskan untuk menghentikan layanan jejaring sosialnya itu.

Menurut info yang beredar (katanya si orang dalam), Google tak ingin mengundang pengawasan ketat dari regulator. Selain itu, Google juga ingin mengumumkan insiden ini jika manajemen internal sudah membuat keputusan yang bulat, yakni menutup Google+ untuk selama-lamanya.

Apalagi Google+ dianggap tak memenuhi ekspektasi pengguna. Rendahnya engagement dari konsumen yaitu sebanyak 90 persen pengguna Google+ membuka akun mereka kurang dari lima detik juga memicu rencana penutupan.

Ke depan, Google bakal fokus meningkatkan keamanan pada layanan-layanannya melalui program audit yang dinamai “Project Strobe”. Program inilah yang pertama kali membuat Google sadar ada bug di Google+ selama bertahun-tahun. Project Strobe secara umum bakal mengkaji akses para pengembang pihak ketiga ke data-data Google dan perangkat Android.

Pada kasus Google+, ada 438 aplikasi pihak ketiga yang menggunakan API dengan bug berisiko, seperti dijelaskan sebelumnya. Meski belum terbukti ada pengembang yang memanfaatkan celah ini, namun tetap saja merupakan tamparan bagi Google. Raksasa teknologi yang bermarkas di Mountain View itu berharap Project Strobe bisa terus dijalankan untuk menjamin keamanan pengguna.

Sumber:
https://www.blog.google/technology/safety-security/project-strobe/
https://www.wsj.com/articles/google-exposed-user-data-feared-repercussions-of-disclosing-to-public-1539017194

Post a Comment

Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Intellifluence Herd Worth Value: $97 Intellifluence Trusted Blogger Link Banner Link Banner Link Banner Seedbacklink