Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Tahun Indonesia Kreatif Menuju Negara Maju


Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Dengan jumlah lebih dari 230 juta jiwa tentu sudah menjadi aset sumber daya manusia yang luar biasa. Apalagi di tahun 2030 Indonesia diperkirakan akan mengalami puncak bonus demografi, yaitu jumlah usia produktif yang jauh lebih banyak daripada usia lanjut.

Membludaknya tenaga kerja produktif adalah peluang emas Indonesia untuk menggenjot roda ekonomi. Idealnya, pertumbuhan ekonomi terpacu, sektor riil terdongkrak, dan daya saing meningkat. Bahkan hal ini juga disampaikan PricewaterhouseCoopers dalam sebuah risetnya tentang perekonomian yang bertema "The Long View, How Will The Global Economic Order Change by 2050?". Di riset tersebut, John Hawksworth, Chief Economist PwC mengatakan bagaimana Indonesia akan berada di peringkat 5 di tahun 2030 dengan nilai estimasi nilai GDP US$5.424 miliar. (Sumber www.pwc.com)


Tentunya riset PricewaterhouseCoopers tersebut kita amini bersama ya. Hal inilah yang disampaikan oleh Ibu Rosarita Niken Widiastuti (Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik) pada event Flash Blogging yang diselenggarakan oleh Kominfo pada 9 November 2018. Bertempat di PO Hotel Semarang, acara yang bertajuk 4 Tahun Indonesia Kreatif ini dihadiri oleh tim Komunikasi Presiden, tim Kemenkominfo, blogger  dan para netizen provinsi Jawa Tengah.

Tantangan Indonesia di Era Kreatif

Selama beberapa tahun belakangan, banyak pencapaian dan prestasi Indonesia membanggakan dan mendunia. Sebut saja keberhasilan penyelenggaraan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018. Bukan hanya event tersebut menjadi patokan bagi negara lain dan dipuji banyak pihak, tapi juga menjadi kabar gembira bagi atlit yang berhasil meraih medali emas karena pemerintah memberikan bonus yang fantastis yaitu uang tunai sejumlah 1,5 miliar Rupiah dan diangkat menjadi PNS. Padahal dulu banyak atlet yang merasa tidak dihargai. Makanya buat teman-teman yang ingin jadi atlet ayo mulai berlatih dari sekarang ya.

Di lain pihak meskipun banyak keberhasilan dan prestasi yang sudah kita torehkan, masih saja ada pihak-pihak yang menyebarkan hoax dan caci maki di dunia maya. Seperti aksi Presiden yang tujuannya untuk menghibur malah diperdebatkan dengan sangat tidak berfaedah 😔. Bahkan ngga cuma di ajang Asian Games tapi juga saat musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT610 dan isu soal penculikan anak-anak yang cukup meresahkan masyarakat.

Ya, memang itulah salah satu tantangan Indonesia di era millenial sekarang. Mudahnya semua orang mengakses gawai dan internet tidak selalu disikapi dengan cerdas oleh semua orang. Istilahnya gawainya sudah smart tapi orangnya ngga smart, nahloh!

Nah, makanya nih sebagai blogger dan netizen yang cerdas kita harus pandai memilah dan memilih berita dan informasi yang harus disampaikan. Perhatikan sumber dan kebenaran cerita yang dibagikan ke komunitas dan ke medsos, jangan sampai asal share ya.

KAMU INGIN JADI APA?

Di sesi kedua ada Bapak Andoko Darta (Tim Komunikasi Presiden) yang bertanya kepada peserta yang hadir. Pertanyaannya adalah KAMU INGIN JADI APA?

Di layar ditampilkan 6 kategori yaitu:
  • Kreator: misalnya startup dan musisi.
  • Peduli: yang mempunyai jiwa mau menolong untuk negara, contohnya relawan.
  • Pahlawan: misalnya profesi atlet atau tim SAR.
  • Cendekiawan: yang punya keinginan belajar terus, dan hal ini juga difasilitasi pemerintah dengan beasiswa misalnya Beasiswa Digital Talent dari Kemenkominfo.
  • Eksplorer: adalah orang-orang yang suka berpetualang dan pecinta alam.
  • Orang Biasa: seperti pekerja kantoran.
Karena peserta yang hadir sebagian besar adalah blogger dan jurnalis, tentunya kami menjawab sebagai pembuat konten dong. Dan konten yang kami bagikan adalah konten yang baik, bermanfaat dan jauh dari hoax. Hal ini sejalan dengan tugas Depkominfo yang selama ini bertugas menyampaikan kinerja pemerintah ke masyarakat sesuai dengan kenyataan yang ada. Seperti informasi tentang pengangguran dan kemiskinan yang menurun dan pemerataan pembangunan di Papua.

Pembangunan Pemerintahan Jokowi-JK

Nah  bicara soal Papua, lebih lanjut Bapak Andoko menyampaikan upaya pemerintah Jokowi-JK terutama dalam hal infrastruktur di Papua.

Dalam 4 tahun kepemimpinan Jokowi-JK telah tercapai banyak pembangunan yang merubah wajah Papua yaitu:
- tercapainya Jalan Trans Papua, Jalan Nasional dan Jalan pararel perbatasan Papua
- pembangunan jembatan Holtekamp di atas Teluk Papua
- pembangunan perumahan dan penyediaan air bersih di seluruh Papua
- penanganan kejadian luar biasa campak dan gizi buruk di Asmat, dan yang tak kalah pentingnya
- pengadaan listrik sampai ke pedalaman Papua
- BBM satu harga

Khusus soal listrik, meski saya belum pernah ke Papua tapi saya sangat tahu rasanya ga ada listrik. Lha wong kalau ada pemadaman bergilir sebentar aja saya kadang 'ngersulo'. Makanya sekarang ikut bangga dan bahagia rakyat Papua sudah banyak yang ikut merasakan penerangan sehingga diharapkan bisa merasakan Pemerataan Pembangunan yang Berkeadilan.

Jadilah Netizen Yang Kreatif dan  Positif

Last but not least di Flash Blogging ini generasi muda diharapkan menjadi pribadi yang kreatif tapi tetap berkarya secara positif. Jangan takut bermimpi dan memulai usaha. Seperti 4 Startup Indonesia yang mampu menjadi Unicorn dan sekarang sudah memiliki aset besar yaitu, GOJEK, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak, startup Indonesia yang sukses dan mendunia.



Salam Flash Blogging ya 😊 !

2 comments for "4 Tahun Indonesia Kreatif Menuju Negara Maju"

  1. wah, ini acaranya seru kayaknya ya mbak. lihat postingannya bikin "ngiler", udah gitu bisa bonus kopdaran ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. seru kopdarnya rame banget, pas dongeng cak kardi itu brasa banget mba

      Delete