Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Oktober Bulan Kesadaran Kanker Payudara, Cegah Lebih Baik Daripada Obati


Bulan Kesadaran Kanker Payudara 

Woiii gengs, tau ga siiii?

Bulan Oktober itu bulan apa di dunia kesehatan?

Yap you're right, bulan Oktober adalah Bulan Kesadaran Kanker Payudara atau Breast Cancer Awareness Month.

Kenapa sih kesadaran kanker payudara harus ada bulan khususnya. Karena kamu tahu ga gengs, kalau kematian akibat penyakit kanker payudara ini termasuk tinggi banget loh. Baik di Indonesia maupun secara global, angka kematian yang disebabkan kanker payudara termasuk 10 penyebab utama kematian pada wanita. Jumlahnya ga maen-maen gengs, per tahunnya bisa jutaan 😭.

Trus, apakah kamu pernah mendengar nama-nama ini: Yana Zein, Iceu Wong, Diana Nasution dan Renita Sukardi? Nah nama yang terakhir itu pernah main di sinetron Tukang Ojek Pengkolan (saya tahu karena suami ga pernah absen nonton 😀).

Keempat artis tersebut semuanya menghembuskan nafas setelah berjuang melawan sakit kanker payudara loh. Yang paling muda yaitu Iceu Wong. Pelantun lagu Pacar Lima Langkah ini harus meninggalkan keluarga kecilnya karena kanker payudara, padahal usianya tergolong muda banget, masi 30 tahun euy.

Kanker Payudara Menyerang Perempuan dan Laki-Laki

Meski prosentasenya kecil dan secara umum pria tidak memiliki payudara yang tumbuh di masa pubertas, namun kanker payudara ternyata tidak hanya menyerang kaum wanita, tapi juga laki-laki. Hal ini bisa terjadi karena pria tetap memiliki sedikit jaringan payudara di area belakang puting mereka.

Apa penyebab kanker payudara?


Penyebab kanker payudara belum diketahui pasti. Meski begitu, para ahli meyakini jika penyebab kanker payudara karena sel‐sel payudara berkembang secara abnormal dan membentuk sebuah benjolan di payudara. Benjolan ini dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya dan ke bagian tubuh yang lain.

Terdapat beberapa kondisi yang bisa jadi faktor penyebab kanker payudara. Para dokter memperkirakan sekitar 5‐10 persen penyebab kanker payudara berhubungan dengan mutasi gen 1 (BRCA1) dan gen 2 (BRCA2) yang diturunkan di keluarga. 

Jadi kalau di riwayat keluarga pernah ada yang terkena kanker payudara maka kemungkinan terjangkiti kanker ini menjadi lebih besar.

Selain mutasi gen, para ahli juga sepakat bahwa riwayat medis dan gaya hidup seseorang bisa jadi faktor penyebab kanker payudara.

Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Payudara

Meskipun faktor genetik bisa mempengaruhi seseorang terkena kanker payudara hingga 5-10%, tapi bukan berarti penyakit ini tidak bisa dicegah dengan menghindari faktor-faktor lain. Di bawah ini DuniaQtoy rangkumkan beberapa cara mencegah kanker payudara (dari berbagai sumber):

Apel Washington sebagai salah satu sumber antioksidan (sumber: Sembutopia)
1. Menjaga berat badan tetap ideal
Berat badan erat kaitannya dengan risiko kanker payudara. Wanita yang mengalami obesitas setelah masa menopause memiliki risiko terkena kanker payudara 20 - 40% lebih tinggi dibanding dengan yang mempunyai berat badan normal *self reminder.

Perubahan berat badan dan waktu terjadinya kenaikan berat badan ini diduga berkaitan dengan keadaan hormon estrogen dan insulin di dalam tubuh. Melihat risiko ini, menjaga berat badan tetap ideal adalah salah satu cara mencegah kanker payudara yang dapat kita lakukan.

2. Utamakan makanan sehat
Pola makan sehat dengan mengutamakan asupan buah, sayuran, termasuk penggunaan minyak sehat, dan bahan pangan ber-antioksidan tinggi dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.

Contoh buah yang memiliki kandungan antioksidan tinggi adalah apel - pir dan anggur. Hindari daging berlemak, sosis, krim, margarin, mentega, dan minyak tidak sehat sebagai usaha pencegahan kanker payudara..

3. Rutin Olahraga
Cara mencegah kanker payudara lainnya adalah rutin berolahraga. Aktif secara fisik dapat menurunkan risiko kanker payudara. Sebaliknya, risiko kanker payudara meningkat pada wanita yang sudah bertahun-tahun tidak pernah mengolah fisiknya lagi. Standar untuk melakukan olahraga intensitas sedang (seperti bersepeda dan jalan cepat) adalah selama 2 jam 30 menit per minggu (alhamdulillah bukan per hari 😂).

4. Jauhi/ hentikan kebiasaan merokok
Entah apa faedahnya merokok, udah jelas asap, puntung bahkan abu-nya saja sangat mengganggu. Menjadi orang yang pernah merokok meningkatkan peluang terkena kanker payudara sebesar 6-9%, sedangkan kalau tetap aktif akan lebih besar lagi resikonya menjadi 7-13%. Hayuk lah hentikan kebiasaan buruk ini.

5. Tidak/ batasi minuman beralkohol
Potensi terkena kanker payudara akan lebih tinggi jika biasa minum minuman beralkohol lebih dari segelas per hari. Hal ini terjadi karena ada kaitan antara tingkat alkohol dengan perubahan jumlah hormon di dalam darah. So lebih baik bukan untuk tidak minum minuman beralkohol.

6. Menyusui bayi secara teratur
Nah khusus perempuan yang sudah menikah dan melahirkan nih. Payudara diciptakan salah satunya untuk menyusui bayi. Maka jika tidak ada indikasi medis usahakanlah menyusui bayi dengan teratur.

Menyusui bayi dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara hingga 22%. Sejauh ini belum diketahui pasti kenapa menyusui dapat mencegah kanker payudara. Namun, diduga menyusui dapat membantu keseimbangan hormon, mencegah paparan zat pemicu kanker, dan menghindari kerusakan sel payudara.

7. Membatasi terapi hormon
Wanita rentan dengan momok masa menopause. Oleh karena itu ada yang di masa menopause harus menjalani terapi hormon. Terapi menggunakan hormon estrogen dan progesteron ini biasanya bersifat jangka panjang. Ternyata terapi ini berisiko meningkatkan kanker payudara. Maka, apabila kamu benar-benar membutuhkan terapi hormon, konsultasikan kepada dokter agar kadar hormon tersebut dapat dikurangi.

8. Hindari paparan radiasi
Cara mencegah kanker payudara lainnya adalah menghindari terkena paparan radiasi. Ada beberapa hal yang mungkin membuat kamu terpapar radiasi tingkat tinggi, misalnya menjalani pemeriksaan CT scan, bekerja di fasilitas kesehatan yang menggunakan radiasi, dan terpapar asap kendaraan atau bahan-bahan kimia. Jadi, lindungi dirimu dari paparan tersebut dan hindari semaksimal mungkin.

Deteksi Dini Kanker Payudara

Semakin dini sebuah penyakit terdeteksi maka semakin besar pula peluang untuk sembuh, dengan catatan jika ditangani dengan benar. Dalam kanker payudara, deteksi dini adalah dengan melakukan SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri.

Waktu terbaik untuk melakukan SADARI adalah beberapa hari setelah periode menstruasi berakhir. Alasannya, pada masa menstruasi kadar hormon berfluktuasi sehingga menyebabkan perubahan pada tubuh, termasuk payudara yang mengencang.

SADARI dilakukan dengan menggunakan tangan dan penglihatan untuk memeriksa apakah ada perubahan fisik pada payudara.

Melakukan SADARI bisa dilakukan di depan cermin, saat mandi atau saat berbaring. Berikut tahapannya jika dilakukan di depan cermin.
  • Berdirilah dengan lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran, dan apakah ada perubahan seperti permukaan dan warna kulit, juga bentuk puting payudara.
  • Letakkan tangan pada pinggang dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan otot dada. Perhatikan payudara sambil berkaca dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya.
  • Membungkuklah di depan kaca sehingga payudara terjulur ke bawah. Perhatikan dan raba untuk memeriksa apakah ada perubahan tertentu pada payudara.
  • Tautkan kedua tangan di belakang kepala dan tekan ke dalam. Perhatikan kedua payudara, termasuk di bagian bawah.
  • Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting. Tempatkan jempol dan jari telunjuk di sekitar puting, lalu tekan perlahan, dan perhatikan apakah ada cairan yang keluar. Ulangi pada payudara yang lain.
Untuk pemeriksaan fisik saat mandi atau berbaring cek gambar berikut ya.


Jika saat pemeriksaan sendiri menemukan benjolan jangan panik dulu karena benjolan tidak berarti kanker. Tapi kalau ingin memastikan maka kita perlu pemeriksaan payudara klinik atau SADANIS.

sumber http://www.p2ptm.kemkes.go.id/
Untuk menentukan apakah benar terjangkit kanker payudara, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan mammogram atau USG payudara. Setelah pemeriksaan kondisi kelenjar payudara. Jika ada tanda-tanda kanker payudara maka dokter akan segera melakukan tindakan.

Itulah berbagai upaya pencegahan dan deteksi dini kanker payudara ya teman-temanku sheyeng. Semoga berkenan dan bermanfaat.

3 comments for "Oktober Bulan Kesadaran Kanker Payudara, Cegah Lebih Baik Daripada Obati"

  1. wah baru tahu nih kalau laki laki juga bisa terkena kanker payudara.

    ReplyDelete
  2. Hadoooooooh, cowo bisa kena kanker payudara juga?

    ya ampon, semoga diberi kesehatan untuk kita semua ya mba yaaaaa

    ReplyDelete
  3. laki juga bisa kena kanker payudara, walaupun kasusnya dikit. Tapi setuju dengan judulnya, mencegah lebih baik dari pada mengobati. yaas

    ReplyDelete