Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tidak Selamanya Yang Pertama Adalah Yang Terbaik

Dalam sebuah kompetisi atau perlombaan, menjadi yang pertama adalah incaran banyak pihak. Karena dalam perlombaan, yang pertama berarti juga seorang pemenang. Namun ternyata dalam dunia yang keras ini, tampil sebagai yang pertama belum tentu akan menjadi pemenang. Eh mau tau buktinya?

Oke di bawah ini adalah contohnya!

Friendster 

friendster

Buat kamu yang lahir di tahun 80 atau 90-an pasti pernah mendengar, bahkan mungkin menggunakan Friendster. Friendster adalah sebuah situs yang diluncurkan pada Maret 2002 oleh Jonathan Abrams di Mountain View, California.

Friendster bisa dibilang 'mbah'-nya media sosial, Dahulu Friendster sangat terkenal karena halaman profil penggunanya dapat dihias sesuka hati si pemilik. Misalnya diberi lagu, diubah layout profile-nya dengan latar warna-warni, emo, anime, rock atau karakter game favorit. Lalu bisa juga ditambahkan aneka widget dan yang terpenting bisa dicek 'Who's viewed me' alias siapa yang sering melihat profil kita.

Perbedaan lainnya dengan media sosial sekarang, di Friendster user tidak bisa mengunggah apapun seperti tulisan di blog tapi justru orang lain atau teman yang dapat memberikan testimoni atau komentar.

Sayangnya kejayaan Friendster tidak berlangsung lama. Kemunculan Facebook pada 2004 membuat dampak penurunan besar-besaran pengguna Friendster di Amerika Serikat dan Eropa. Menyusutnya jumlah pengguna juga dipengaruhi oleh Friendster yang tidak melakukan inovasi dalam meningkatkan pelayanan mereka untuk mengikuti apa yang user inginkan.

Friendster kemudian sempat berubah menjadi platform bermain game online tapi justru makin terpuruk. Akhirnya pada 2015 Friendster benar-benar tutup. 


Motorola

handphone jadul motorola

Tahukah kamu, perusahaan pertama di dunia yang menciptakan dan menjual telepon genggam? Dialah Motorola yang memasarkan telepon nirkabel pertama berjuluk Motorola DynaTAC 8000X. Perangkat genggam ini dirilis pada tahun 1983 dengan bentuk yang besar, berantena dan tidak bisa dimasukkan ke saku seperti telepon pintar zaman sekarang.

Saking besarnya, DynaTAC memiliki berat 1,1 Kg dan ukuran pada 228.6x127x44.4mm. Yang lebih mencengangkan lagi, perlu waktu 10 jam untuk mengisi daya baterainya, namun cuma bisa dipakai selama 30 menit saja. Ya Tuhan kok miris banget yak, hahaha.

Setelah DynaTAC Motorola tetap memproduksi ponsel genggm namun jarang menjadi yang terlaris. Terlebih lagi setelah Nokia muncul, kejayaan Motorola pun tersalip.

Post a Comment for "Tidak Selamanya Yang Pertama Adalah Yang Terbaik"