Tips Membeli Rumah Kedua di Semarang

Table of Contents

Model rumah kedua impian kami

Siapa sih yang tidak ingin memiliki rumah lebih dari satu? Jika diberi kesempatan tentu saja saya mau banget beli rumah kedua di Semarang. Bagi saya, alasan utama ingin beli rumah lagi di kota Atlas ini adalah demi anak-anak.

Kebetulan anak kami berjumlah dua orang, laki-laki semua pula, jadi sebagai orang tua ya kelak saya ingin bisa menyediakan rumah kepada mereka masing-masing satu rumah terutama setelah berumah tangga.

Tapi membeli rumah tidak sama seperti kita membeli barang lain contohnya makanan atau baju. Rumah juga tidak bisa dibeli hanya dengan melihat gambarnya saja.

Ketika pandemi sebenarnya masa paling pas untuk beli properti karena saat itu harga sedang anjlok. Tapi kan waktu itu uang segar juga sangat dibutuhkan, jadi ya tetap ga kebeli hahaha. Sedangkan sekarang harga rumah sudah mulai beranjak normal. Normal mahal lagi maksudnya wkwkwk.

Di Semarang ada banyak rumah dijual, baik itu rumah bekas maupun rumah baru, namun pertimbangan membeli rumah sebaiknya bukan cuma berfokus pada hal tersebut. Ada 5 tips memilih rumah kedua di Semarang berdasarkan pengalaman.

1. Sesuaikan Budget
Rumah bukanlah barang murah. Harga untuk membeli sebuah rumah biasanya mulai dari ratusan juta bahkan milyaran rupiah. Biasanya semakin mahal akan semakin bagus dan semakin besar meski hal tersebut tidak mutlak.

Perlu untuk mengecek berapa budget yang disediakan supaya bisa membeli rumah kedua. Hal ini berarti kita harus memeriksa situasi keuangan yang ada. Jika di tabungan telah tersedia dananya tentu saja itu bagus, tapi kalau belum ada dan hendak berhutang jangan lupa menghitung pengeluaran yang lain apakah nantinya cukup untuk membayar cicilan.

Jangan memaksakan membeli rumah di luar budget yang ada supaya tidak kesulitan di kemudian hari. Menurut banyak pakar keuangan, idealnya sebuah hutang seharusnya tidak melebihi 20% pendapatan. Hal tersebut dimaksudkan agar kebutuhan rumah tangga, pengeluaran rutin, asuransi, dan tabungan tetap tercukupi.

2. Cermat Dan Teliti Dalam Memilih Developer
Hal kedua yang harus diperhatikan adalah perlu meneliti dan mempelajari dengan cermat kualitas pengembang perumahan yang diincar, hal ini umumnya dilakukan jika memilih rumah baru baik siap huni ataupun sistem indent.

Salah satu langkah mengecek status developer yaitu cek di situs SIRENG. Sistem Registrasi Pengembang (SIRENG) adalah layanan dari Kementerian PUPR untuk memeriksa status developer secara online. Untuk dapat mendapat informasi terkait developer tersebut, teman-teman perlu memiliki ID pengembang, NPWP, atau sebatas nama developer.

Kinerja dan track record developer juga tidak ada salahnya dicek secara mendalam apakah proyek perumahan yang mereka kerjakan sebelumnya berjalan dengan lancar bahkan jika perumahan tersebut sudah dihuni selama beberapa waktu.

Kenapa kok harus sampai segitunya ngecek performa developer sih? Ya karena berkaca dari musibah banjir di perumahan Dinar Indah Semarang yang berulang setiap tahunnya karena kesalahan developer yang membangun perumahan di wilayah cekungan dan persis di pinggir sungai.

Ga pengen kena pengalaman sejenis itu kan? 

3. Lokasi
Semarang adalah kota yang sangat luas. Jarak dan waktu tempuh untuk bepergian bisa jadi membutuhkan waktu yang sangat lama jika sedari awal tidak mempertimbangkan mengenai lokasi.

Lokasi yang dimaksud ini harus sesuai tujuan jangka panjang. Misalnya, jika ingin mudah kemana-mana seperti ke pusat perbelanjaan, rumah sakit, kantor pemerintahan maka harus memilih lokasi yang strategis. Tentu saja harga rumah di tempat yang strategis bisa berkali lipat bila dibandingkan rumah yang berada di pinggir kota.

Selain soal strategis, lokasi rumah di Semarang juga menentukan ketika musim penghujan tiba. Untuk Semarang bawah, cek apakah area yang diminati rawan terkena banjir. Sedangkan untuk area Semarang atas cek jika area yang diminati rawan longsor. 

4. Periksa kondisi rumah

Rumah bekas huni atau rumah yang sudah jadi harus dicek sebelum kita mengambil keputusan membeli. Secara teliti periksalah kondisi rumah dari segi umur, konstruksi, tata letak, kesesuaian bangunan, bahkan besaran pajak yang harus dibayar tiap tahunnya, dll.

Sebagai calon pembeli kita berhak bertanya secara detail kepada penjual mengenai rumah yang akan kita beli. Jangan mudah tergiur dengan harga tanpa betul-betul memastikan kondisi rumah terutama secara fisik.

Oiya, sedikit tips, jika ingin mengecek apakah rumah incaran mengalami banyak kebocoran (selain dari warna dan bentuk plafon) buatlah janji dengan pemilik rumah ketika hujan deras ^_^.

5. Teliti dalam Melihat Dokumen Penting

Tips sebelum membeli rumah di Semarang yang terakhir adalah meneliti dokumen penting. Pikirkan mengenai dokumen-dokumen atau surat-surat yang menjelaskan mengenai status dari bangunan itu sendiri.

Agar valid, calon pembeli bisa meminta bantuan notaris untuk mengecek status properti tersebut ke BPN atau Badan Pertanahan Nasional sebelum membayar uang DP kepada pihak penjual.

Membeli Rumah Kedua dengan Sistem KPR

Rumah yang kami tempati sekarang merupakan pemberian dari orang tua suami sehingga dulu kami tidak mengeluarkan uang sama sekali. Nah untuk rencana membeli rumah kedua dan menilik penghasilan yang ada sekarang sepertinya tidak mungkin untuk beli secara cash sehingga KPR akan jadi pilihan kami berdua. KPR adalah pinjaman kredit rumah jangka panjang di Indonesia. Mungkin negara lain mempunyai nama yang berbeda namun dengan sistem yang sama atau hampir sama.Jujur saja mengenai KPR saya dan suami tidak begitu ahli, namun orang-orang di sekitar kami yang sudah lebih dahulu menggunakannya memberikan banyak masukan, termasuk mengenai berapa perkiraan biaya beli rumah dan lain-lainnya bisa memanfaatkan alat bernama https://www.mortgagecalculator.uk/ yang bisa diakses secara gratis dan online di internet.

Mortgate Calculator ini sangat berguna buat bantu kalkulasi mulai hipotek sampai amortisasi. Di dalamnya terdapat fitur-fitur estimating affordability, remortgage, loan overpayment, dan printable amortisation schedules.


Dengan fitur Mortgage Calculator yang cukup komplit, pengguna bisa memperkirakan kebutuhan finansial atau biaya yang harus dibayar setiap bulan untuk sebuah properti. Tinggal masukan harga rumah, jumlah uang yang telah didepositkan atau sebagai down payment, lalu jumlah hipotek, besaran bunga dan periode KPR. Voila... maka di sebelahnya akan muncul besaran biaya yang harus dibayarkan secara detail baik per bulan, bunganya saja dan lain-lain.

Mortgage Calculator ini bisa digunakan tanpa membayar sepeser pun alias gratis dan siapapun bisa menggunakannya. Saya beberapa kali mencobanya untuk memastikan besar cicilan yang harus dibayarkan per bulan apakah masuk dengan penghasilan kami selama ini dan Mortagage Calculator sangatlah membantu.

Bukan hanya secara kredit saja, bahkan Mortgage Calculator juga bisa menghitung jika ingin membeli rumah secara tunai dan menampilkan berapa yang harus ditabung atau diinvestasikan. 

Meskipun Mortgage Calculator ini berasal dari Inggris, namun tetap dapat digunakan di negara mana pun. Pengguna hanya perlu mengkonversikan Rupiah ke Euro untuk memasukkan angka ke dalam kolom perhitungan dan kembali mengkonversikan Euro ke Rupiah setelah hasilnya muncul. 

Kembali lagi bahwa membeli rumah memang bukan perkara mudah, selain butuh waktu dan uang yang tidak sedikit, ada baiknya menggunakan konsultan keuangan sebelum membuat keputusan besar. Bahkan alat seperti Mortgage Calculator meski gratis juga sangat berguna lho.

Post a Comment

Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Link Banner Intellifluence Herd Worth Value: $97 Intellifluence Trusted Blogger Link Banner Link Banner Link Banner Seedbacklink