Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Grow Happy Parenting, Sumber Kebahagiaan Anak adalah Orang Tua


Meski saya anak perempuan, saya tidak merasa ada jarak berarti dengan bapak. Bukan hanya memastikan uang sekolah dibayarkan tepat waktu, bapak yang berperawakan standar orang Asia juga sigap mengantarkan anak-anaknya berangkat ke sekolah setiap hari, tak perduli cuaca terang atau dilanda hujan deras.

Suatu waktu di hari Sabtu, bapak mengajak adik dan saya pergi naik motor. Ternyata kami menuju ke pelabuhan tapi bukan untuk melihat kapal yang sedang bersandar. Justru bapak menunjuk dump truk-dump truk yang parkir di sekitar kapal pembawa batu bara. Truck-truck kemudian memuat batu bara dan menuju kota. Kami pun mengikuti truck dari belakang.

Di perjalanan menuju keluar pelabuhan, beberapa batu bara yang dimuat di dumping bed terjatuh ke tanah. Tak banyak memang paling jumlahnya cuma puluhan.

Motor bapak kemudian dihentikan dan diparkir di tepi jalan, lalu bapak memungut batu bara yang terjatuh. "Ini batu bara bagus, ayuk dikumpulkan, nanti kita bakar sate di rumah". Dan akhirnya sesorean itu kami pun memunguti batubara di jalan 😂. Meski cukup melelahkan tapi kami merasa senang.

Cerita di atas adalah pengalaman nyata saya semasa kecil. Memang remeh banget ya. Tapi kenyataannya, saya mengingat hal itu sebagai happy memory hingga sekarang. Apalagi bapak yang bekerja sebagai PNS sudah mau meluangkan hari liburnya untuk mengajak kami belajar hal baru dan hal ini cukup rutin dilakukan lho.

Ternyata contoh kisah-kisah seperti yang saya alami termasuk yang diamini oleh psikolog Elizabeth Santosa, M. Psi, SFP, ACC sebagai kebahagiaan masa kanak-kanak. Dan kebahagiaan masa kecil memiliki pengaruh positif terhadap tumbuh kembang kognitif (proses belajar), nilai diri (self-esteem), social skill serta karakter anak saat dewasa. Itulah sebagian hal yang saya serap saat menghadiri workshop Grow Happy Parenting by Lactogrow di Palis Restaurant Semarang beberapa waktu lalu.

Selain Elizabeth yang akrab disapa mba Lizzy, hadir pula narasumber lain yaitu Dokter Spesialis Anak dr. Fatima Safira Alatas, Ph.D, Sp.A(K) dan Sarastri Pramudita selaku Brand Executive Nestle Lactogrow.

Happy Parents Happy Kids

happy kid
Lebih lanjut lagi, anak yang bahagia pasti bersumber dari orang tua yang bahagia dan mampu mengolah emosi. Emosi tidak selalu buruk loh, misalnya sedih, orang tua dapat mengajarkan bagaimana menyikapi kekecewaan dengan reaksi sedih yang wajar dan tidak berlebihan.

Kembali ke kebahagiaan orang tua, misal ada kasus seorang ibu di rumah sudah capek mengerjakan tugas rumah tangga, kemudian ayah pulang sambil ngomel-ngomel ke ibu. Maka, si ibu kemungkinan besar merasa tidak dihargai, kecewa dan sedih.

Kemudian si ibu tidak bisa mengendalikan emosinya bahkan melampiaskan kekesalan ke anak dengan membentak atau berteriak karena si anak rewel. Nah akhirnya orang tua yang ga bahagia akan menghasilkan anak yang tidak bahagia pula kan. Kalau berlangsung terus menerus bahaya lho ini.

Contoh ini bikin saya langsung tersentil nih. Jujur sih, ga cuma sekali dua kali saya ga sabar sama si kecil Aito. Pernah juga membentak dan berteriak ketika amarah memuncak. Padahal ya si kecil ga seberapa salah. Penyebabnya terkadang cuma hal sepele seperti lapar atau mengantuk.


Oh iya, menyoal lapar berarti berhubungan dengan asupan makanan si kecil. Menurut dr. Fatima Safira anak akan tumbuh maksimal selain terpenuhi kebutuhan emosionalnya juga dari pemenuhan nutrisi yang tepat, seimbang dan sesuai dengan usianya. Karena dengan asupan yang lengkap dan seimbang, anak akan memiliki napsu makan dan pola tidur yang baik pula sehingga menunjang tumbuh kembangnya secara maksimal.

Trus apakah anak perlu diberi susu? dr. Fatima menjawab bahwa memberikan susu diperbolehkan, tapi tidak melebihi 2 gelas per hari agar anak mendapatkan asupan utama dari makanan padat dan sumber gizi lainnya.

Mba Sarastri Pramudita pun menambahkan bahwa agar anak tumbuh bahagia dibutuhkan keselarasan antara nutrisi, stimulasi dan keterlibatan orang tua dalam membangun dan memupuk kondisi grow happy.


Demikianlah workshop Grow Happy Parenting yang sangat bergizi bagi kami para orang tua. Sungguh senangnya mendapat ilmu pola asuh dan informasi kesehatan tumbuh kembang anak dari Grow Happy Lactogrow.

Terima Kasih Lactogrow

Post a Comment for "Grow Happy Parenting, Sumber Kebahagiaan Anak adalah Orang Tua"