Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mari Stop Kekerasan Pada Anak!


Siapa yang ngga miris saat baca atau nonton berita di televisi isinya anak-anak yang menjadi korban kejahatan? Sedih ya kan? Apalagi seakan ga ada henti, hampir setiap hari ada aja berita seperti ini di media mana saja, ya televisi, koran, apalagi media online.
berita tentang kekerasan pada anak
Kasus yang paling diingat publik salah satunya adalah Angeline, bocah kecil yang cantik dan lucu, tapi sayangnya harus meregang nyawa di tangan ibu angkatnya. Okelah mungkin itu ibu angkat ga merasa melahirkan jadi bisa sadis. But wait, di masa lampau juga ada Arie Hanggara yang kisahnya sangat menyedihkan juga karena tewas di tangan ibu tiri dan ayah kandungnya. Catet ya, bapak kandungnya lho bukan bapak angkat atau bapak tiri.


Then, sekarang kita juga sudah sangat sering mendengar kasus kriminal yang dilakukan ibu kandung ke anaknya. Meski ya sebenarnya dari dulu pun ada juga tapi ga begitu mencuat. Kecuali teman-teman pernah baca buku "Luka Cinta Andrea".

Orang Tua adalah Pengayom Anak

Saat menemukan kasus-kasus kriminalitas yang melibatkan orang dewasa dan anak-anak, saya seperti melihat sebuah benang merah. Ga ada yang ujug-ujug alias tiada asap tanpa api.

Memang ada yang karena harta warisan, benci sama pasangannya, atau karena kelainan jiwa. Tapi kalau yang melakukan kejahatan adalah orang tua kandung sendiri, biasanya di masa lalu mereka pun pernah mengalami tindak kekerasan atau pel3cehan. Semacam masa lalu yang tidak selesai.

Atau pada kasus Andrea Yates dan beberapa kasus serupa di dalam negeri, ada baby blues atau post partum syndrom yang mengintai para ibu-ibu baru melahirkan, yang bahkan berpengaruh bertahun-tahun jika tidak ditangani dengan benar oleh ahlinya.

Maka dari itu menjadi orang tua harus bahagia lebih dulu sebelum membahagiakan anak. Eh ini jangan diartikan ibu-ibu kudu shopping sepuas-puasnya lho ya biar bisa mengasuh anak. No, ga selalu begitu, kecuali suami memang mampu dan ga melarang ya monggo, haha.

Maksudnya, antara suami dan istri harus bersinergi saling mengasuh buah hati dalam masa tumbuh kembangnya. Jangan saling lempar-lemparan tanggung jawab dengan berbagai alasan. Namanya jadi orangtua ya capek, ya kesel, ya gedeg. Tapi percayalah ada ganjaran di balik semua jerih payah itu.

Ibu sesekali boleh me time ke salon atau tidur siang beberapa jam, lalu Ayah sesekali juga silahkan mau main mobil-mobilan atau motor-motoran. Lho 😂....


Anak-anak adalah generasi penerus, jadi seharusnya orang dewasa bertugas melindungi, merawat, membesarkan, Perlindungan anak adalah perlindungan anak-anak dari kekerasan, eksploitasi, pelecehan dan gangguan.

Jadi mari stop kekerasan pada anak!

Post a Comment for "Mari Stop Kekerasan Pada Anak!"