Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal istilah-Istilah dalam Dunia Saham

istilah saham

Katanya, sekarang ini berinvestasi di dunia saham atau di pasar modal sedang ngehits. Banyak pemain baru yang berasal dari kalangan muda dan berada pada usia produktif, bahkan tak jarang saya temui investor yang masih bersekolah di tingkat menengah atas. Wow!

Karena investor baru kebanyakan mulai trading saham pada situasi pandemi corona maka banyak yang menyebut mereka sebagai "investor corona". Nah saya juga bisa dibilang masuk angkatan investor corona nih, hehehe.

Di satu sisi hal ini merupakan hal yang baik, karena menandakan banyak yang semakin melek tentang investasi dan perdagangan saham. Namun di sisi lain, jual beli saham tanpa memiliki pengetahuan yang cukup akan sangat beresiko.

Apalagi jika mudah terpengaruh para influencer yang di twitter terkenal dengan aliran #mology. Ya syukur sih kalau mengikuti mereka lalu cuan banyak. Tapi bagaimana kalau malah 'nyangkut'. Toh mereka juga tidak akan bertanggung jawab karena keputusan seharusnya tetap berada di tangan kita.

Sebagai pemula, bila membaca tulisan atau berita mengenai saham kita akan menemukan banyak istilah-istilah pasar modal yang harus dipahami artinya. Pemahaman tentang istilah-istilah tersebut akan sangat membantu menentukan kapan kita harus membeli sebuah saham dan tidak terjebak saham gorengan. Terjebak atau 'nyangkut' adalah kondisi yang sangat dihindari para investor karena berpotensi mengalami kerugian atau loss yang besar.

Berikut istilah-istilah dalam dunia saham yang sebaiknya kita pahami:

Blue chip
Saham blue chip adalah istilah yang mengacu pada saham lapis satu yang berfungsi menggerakkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dengan kapitalis pasar mencapai diatas Rp 10 triliun. Saham blue chip umumnya memiliki harga tinggi, kinerja perusahaan yang kuat, volatilitas cenderung rendah dan memiliki fundamental perusahaan yang kuat.

Contoh saham blue chip adalah BBCA dan BBRI.

Middle Cap
Saham middle cap atau mid-cap adalah saham lapis kedua dengan kapitalisasi pasar antara Rp 500 miliar sampai dengan Rp 10 triliun. Saham middle cap cenderung stabil dan dikategorikan sebagai saham perusahaan yang masih berkembang.

Contoh saham middle cap adalah PWON dan ACES.

Small Cap
Selanjutnya, saham small cap atau saham lapis tiga yang merupakan saham dengan kapitalis pasar dibawah Rp 500 miliar. Saham small cap memiliki volatilitas yang tinggi dan cenderung menjadi incaran spekulan untuk dipermainkan harganya, atau disebut juga saham gorengan.

Emiten
Emiten merupakan pihak atau perusahaan yang menawarkan efek kepada investor melalui penawaran umum.

Efek
Efek merupakan surat berharga seperti surat pengakuan utang, saham atau obligasi yang bisa diperdagangkan.

Bullish
Bullish adalah  kecenderungan harga saham untuk bergerak naik dalam periode tertentu.

Bearish
Merupakan lawan dari kata bullish atau kecenderungan harga saham mengalami penurunan.

Taking Profit
Taking profit merupakan aksi ambil untung para investor dengan cara menjual seluruh atau sebagian saham disaat harganya lebih tinggi daripada harga belinya.

Cut loss
Cut loss merupakan upaya yang dilakukan investor untuk membatasi kerugian dengan cara menjual saham karena harga saham bergerak berlawanan. 

Stop loss
Stop loss merupakan teknik memasang order yang dibaca otomatis oleh sistem saat posisi harga sahamnya menyentuh level tertentu.

IPO
IPO adalah initial public offering atau yang dikenal dengan penawaran perdana saham. Saat inilah perusahaan pertama kalinya mencatatkan perusahaannya di bursa efek. 

Listing
Listing adalah pencatatan perusahaan di papan pencatatan bursa,

Delisting 
Delisting adalah penghapusan pencatatan di papan bursa.

Buyback
Buyback merupakan kegiatan membeli kembali saham-saham yang beredar di publik oleh emiten atau perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.

arti ARB ARA saham
Auto reject
Merupakan penolakan secara umum oleh JATS (Jakarta Automated Trading System) terhadap penawaran jual atau permintaan beli efek karena melampaui batasan harga oleh bursa. Ada dua jenis auto reject yaitu ARA dan ARB.

ARA (Auto Reject Atas) adalah kenaikan yang terlalu ekstrem lebih dari 2 hari. Definisi ekstrem adalah naik hingga batas terbesar harian, baik 20%, 25%, atau 35% per hari, tergantung dari harga sahamnya.

Jika ARA adalah kenaikan maka pengertian dari ARB (Auto Reject Bawah) tentunya adalah penurunan yang terlalu ekstrem.

Suspend merupakan penghentian seluruh perdagangan saham yang ditarik oleh JATS dalam kurun waktu tertentu.

Halting Auto reject 
Sedangkan pada halting adalah penghentian perdagangan sementara karena kenaikan atau penurunan harga yang signifikan tanpa informasi yang relevan.

bahasa gaul dalam saham

Selain istilah yang banyak diadaptasi dari bahasa asing, ada pula istilah yang menggunakan bahasa gaul atau slank.

Bandar
Istilah bandar sebenarnya lebih sering digunakan oleh media massa untuk mendeskripsikan penjual nark0tika dan obat-obatan terlarang dalam jumlah besar. Selain itu, bandar juga kerap diasosiasikan dalam praktek perjudian.

Di pasar saham, bandar diartikan sebagai pihak yang memiliki modal besar dan dianggap mampu menggerakkan sebuah harga saham. Bandar juga sering disebut dengan istilah market maker.

Boncos
Boncos merupakan cut loss atau menjual saham di bawah harga belinya.

Cuan
Investor atau trader menggunakan istilah cuan ketika mendapatkan keuntungan dari berinvestasi saham. Cuan juga tidak hanya dipakai untuk menjelaskan keuntungan dalam investasi saham tapi juga investasi secara umum.

Hajar Kanan (HAKA)
Hajar kanan adalah sebuah strategi membeli saham dengan memasang harga tinggi di kolom offer (antrian jual) supaya segera mendapatkan saham yang diinginkan.

Misalnya, harga saham BBCA berada di level Rp28.175. Untuk segera bisa mendapatkan saham BBCA, kita belum tentu bisa mendapatkannya di harga Rp28.150. Oleh karena itu, kita bisa "hajar kanan" dengan membeli di harga Rp28.175, Rp28.200 dan seterusnya.

Hajar Kiri (HAKI)
Kebalikannya dari hajar kanan, hajar kiri dipahami sebagai sebuah strategi menjual saham dengan memasang harga rendah di kolom bid (antrian beli) supaya sahamnya segera terjual.

Misalnya, harga saham BBCA berada di level Rp28.175. Untuk segera bisa menjual saham BBCA, kita belum tentu bisa menjualnya di harga Rp28.200. Oleh karena itu, kita bisa "hajar kiri" dengan menjual di harga Rp28.175, Rp28.150 dan seterusnya.

Ketinggalan Kereta
Istilah "ketinggalan kereta" sering disebut ketika seorang investor atau trader ingin membeli saham namun harganya sudah naik terlalu tinggi. Seorang guru saham pernah berujar: jangan pernah takut ketinggalan kereta karena kereta berikutnya selalu akan datang.

Istilah Ketinggalan Kereta sama dengan istilah asing FOMO (Fear Of Missing Out).

Nyangkut
Nyangkut adalah istilah yang digunakan oleh investor atau trader untuk menjelaskan situasi dimana saham yang dibeli terus berada di harga yang lebih rendah dibanding harga belinya. Situasi ini terjadi seringkali karena investor enggan cut loss atau mengalami kerugian.

Saham Gocap
Saham gocap adalah saham dengan harga Rp50 per lembar. Ya, lima puluh perak atau batas paling bawah harga saham yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia. Saham yang telah berada di level gocap tidak bisa mengalami penurunan harga menjadi Rp20.

Serok
Istilah serok sering digunakan oleh investor atau trader untuk mendeskripsikan aksi membeli saham pada saat harganya turun signifikan. Aksi ini biasanya dilakukan ketika indeks saham atau harga sebuah saham turun drastis.

Saham Gorengan
Dapat diartikan sebagai saham perusahaan yang kenaikannya di luar kebiasaan karena pergerakannya sedang direkayasa oleh pelaku pasar dengan tujuan kepentingan tertentu. Saham seperti ini harus dihindari. Jikapun ingin diperdagangkan maka harus selalu memantau pergerakan harga di bursa.

Istilah saham gorengan kian populer setelah Presiden Joko Widodo menyebut praktik "goreng-gorengan saham" ketika membuka perdagangan BEI pada awal Januari 2020.

Nah itulah dia kamus atau istilah-istilah yang sering kita dengar atau baca jika menekuni perdagangan saham. Semoga postingan ini bermanfaat ya!


2 comments for "Mengenal istilah-Istilah dalam Dunia Saham"

  1. Favoritku adalah TP, taking profit hehehe. Sejauh ini sudah mengalami, ARA, ARB, nyangkut, fomo, banyak sabar dan banyak deg2an wkwkwk tapi seruuuu. Gak kapok deh pokoknya, malah makin penasaran dan pgn belajar lagi!

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah lebih jago nih pastinya mba kalau soal saham. Tapi iya emang walaupun nyangkut dan ARB malah makin semangat ya

      Delete