Tips Membawa Bayi Liburan Tanpa Drama Ruam Popok

Setiap orang tua tentu sangat menantikan momen liburan bersama anak-anak. Terutama momen liburan bersama bayi yang sangat menggemaskan. Namun, tidak bisa dipungkiri kalau pergi liburan bersama bayi bukanlah sebuah hal yang mudah. Banyak hal yang perlu dipersiapkan dan diantisipasi jika bepergian bersama bayi.

Nah bicara tentang pergi berlibur bersama bayi, meski sekarang saya dan suami baru saja diberikan kepercayaan hadirnya anggota baru dalam keluarga, sesekali si ayah mengandai-andai merencanakan liburan bersama, tentu saja jika adek bayi sudah cukup umur untuk diajak bepergian.

Banyak yang bertanya-tanya boleh atau tidak sih mengajak bayi travelling? Jawabannya tentu saja tidak dilarang. Namun semua tergantung pada situasi dan kondisi, termasuk kesiapan orang tua bayi.

Ada yang menganggap bahwa liburan bersama bayi adalah sebuah momen menyenangkan sekaligus akan mempererat ikatan antar keluarga. Namun, ada juga yang justru malas membawa bayi karena berbagai masalah yang dapat terjadi pada bayi yang malah mengganggu waktu liburan. Misalnya saja, masalah ruam popok yang kerap terjadi jika bayi terlalu lama menggunakan popok.

Padahal, jika masalahnya adalah ruam popok, ada berbagai cara mencegah dan mengatasinya lho supaya bisa membawa bayi liburan tanpa drama ruam popok.

Pengertian Ruam Popok

Ruam popok sendiri merupakan masalah kulit yang umum sekali terjadi pada bayi. Kondisi seperti ini biasanya ditandai dengan munculnya bercak berwarna kemerahan pada kulit bayi. Tak jarang pula hingga membuat kulit makin kering dan terlihat melepuh, serta muncul luka lecet pada pantat bayi, paha, selangkangan sampai alat kelamin. Duh kasian ya jika ini menimpa bayi ayah bunda.

Penyebab Ruam Popok Bayi

Sebelum mengajak si kecil berlibur, ada baiknya jika ayah bunda mengetahui apa saja penyebab ruam popok. Sehingga apabila saat berlibur saat bayi mengalami ruam popok ayah bunda bisa segera mengatasinya. Berikut ini ada beberapa penyebab ruam popok pada bayi.

sumber foto: ClevelandClinic.org

• Popok Lembab

Biasanya, ketika liburan orang tua sering lupa (atau malas) mengganti popok bayi hingga menyebabkan popok menjadi lembab. Popok yang lembab inilah yang bisa menjadi sumber masalah. Urin yang bercampur dengan tinja pada popok bayi jika dibiarkan terlalu lama bersentuhan dengan kulit dapat mengakibatkan iritasi dan infeksi bakteri pada kulit bayi.

• Popok Terlalu Ketat 

Pemakaian popok yang terlalu ketat juga akan menimbulkan ruam popok dan dapat membuat kulit bayi menjadi mudah lecet. Hal tersebut karena iritasi yang disebabkan oleh gesekan secara terus-menerus.

• Kulit yang Sensitif

Penyebab ruam popok yang terakhir adalah kulit bayi yang sensitif. Bayi yang memiliki kulit sensitif dan memiliki masalah kulit seperti dermatitis dan atopik atau eksim jauh lebih rentan mengalami ruam popok.

Tips Bawa Bayi Liburan Tanpa Drama Ruam Popok

Ruam popok sebetulnya tidak berbahaya, namun kalau bayi mengalami ruam pastinya mengganggu ding ya, mana kasian pula sama si bayi. Berikut tips supaya bisa bawa bayi pergi berlibur bersama tanpa ada drama ruam popok nantinya.

1. Bawa Produk Anti Ruam Popok

Sebagai antisipasi bawa saja produk anti ruam popok yang tersedia di pasaran. Atau juga bisa pelembab dan pelembut kulit yang dapat digunakan untuk membantu penyembuhan ruam popok lebih cepat. Misalnya saja minyak jarak/ castor oil dan petrolleum jelly.

Minyak jarak dipercaya dapat meredakan nyeri dan juga membantu penyembuhan ruam popok lebih cepat. Dalam permasalahan ruam popok, minyak jarak memiliki kandungan antibakteri dan antijamur yang bisa mengurangi gejala infeksi.

Selain itu, minyak jarak juga mengandung pelembab alami yang bisa melapisi area kulit di sekitar ruam dan menjaga agar tetap lembab. Hal ini dapat dilakukan sebagai penanganan pertama ketika muncul ruam popok pada saat sedang berlibur bersama si kecil.

Bahan lain yang dapat bekerja sebagai pelindung kulit dari iritasi adalah petrolleum jelly. Petroleum jelly banyak dijual dalam kemasan mini sehingga mudah dibawa kemanapun.

2. Bawa Stok Popok Lebih Banyak

Popok haruslah diganti setidaknya dua jam sekali meskipun belum dua atau tiga jam tetap saja wajib diganti. Apalagi kalau sudah terkena pup bayi wah harus segera diganti dong.

Sebelum mengganti popok, bersihkanlah kulit bayi dengan air mengalir, kemudian lap kulit dengan lembut hingga benar-benar kering. Hindari produk pembersih seperti sabun atau tisu basah yang menggunakan alkohol dan wewangian.

3. Gunakan Popok Berkualitas Baik

Namanya saja ruam popok, jadi pastinya salah satu penyebab dari ruam popok adalah popok. Jika bayi mudah mengalami ruam popok terlebih jika kulitnya sensitif maka sangat penting memilih popok yang berkualitas baik dan dapat menyerap pipis bayi dengan cepat.

MAKUKU Popok Berkualitas, Cocok untuk Sehari-hari dan Liburan Tanpa Drama Ruam Popok

Dari cara menghindari dan mengatasi ruam popok pada bayi saat bepergian, sudah jelas bahwa pemilihan popok dengan bahan yang berkualitas adalah hal yang penting. Eh tapi memilih popok yang bagus bukan hanya tergantung ketika bepergian saja dong, bahkan untuk sehari-hari juga perlu.

Nah saat pencarian popok yang nyaman bagi kulit bayi dan bahannya berkualitas inilah saya tertarik pada MAKUKU SAP Diapers Slim bagi Dek Altezza, si kecil kami yang baru lahir.

Apa Itu Teknologi SAP Pada MAKUKU SAP Diapers Slim

SAP adalah singkatan dari Super Absorbent Polymer yang berisi polimer hidrophilik yaitu komponen yang memiliki kemampuan untuk menyerap cairan lebih maksimal.

SAP pada MAKUKU menggantikan fungsi pulp yang biasanya menjadi komponen penyerap cairan. Pulp adalah hasil dari pemisahan serat yang terdapat pada serat kayu yang biasanya digunakan untuk membuat kertas. Itulah kenapa popok yang menggunakan campuran pulp akan menggembung jika terkena urin bayi, sedangkan SAP tidak.

Selain itu SAP pada MAKUKU juga berguna sebagai anti gumpal, meratakan pipis bayi yang menyentuh popok, membuat popok lebih tipis dan tidak menyebabkan osmosis atau perpindahkan cairan kembali dari popok ke kulit bayi.

MAKUKU SAP Diapers terdiri dari 3 lapisan:

Lapisan pertama : Lapisan permukaan non woven, menggunakan permukaan 3D.

Keunikan : desain benjolan, mempunyai sirkulasi popok yang baik, mengurangi kontak langsung dengan kulit bayi, secara efektif melindungi kulit bayi;

Lapisan kedua : Lapisan inti struktur SAP.

Keunikan : 5 lapisan inti struktur, meningkatkan penyebaran serta mengunci cairan. Menjaga pantat bayi tetap nyaman, lembut dan tipis di saat yang bersamaan

Lapisan ketiga :Lapisan bawah anti bocor + kain non-woven.

Keunikan : Sirkulasi udara yang baik serta lembut.

Dengan teknologi SAP ini, di dunia perpopokan, MAKUKU adalah pelopor SAP Core Structure Diapers dan Popok Anti Gumpal. Nah karena itulah saya langsung jatuh cinta pada MAKUKU SAP Diapers Slim. Lalu selama memakaikan MAKUKU ke Dek Altezza juga tidak pernah ada masalah ruam popok.

Keunggulan MAKUKU SAP Diapers Slim Newborn

Pada umumnya bayi perlu diganti popoknya setiap 3-4 jam sekali, apalagi pada bayi baru lahir seperti si kecil kami, Altezza. Teknologi SAP pada MAKUKU sangat membantu saya untuk dan pastinya para ibu di Indonesia yang memiliki bayi dan balita.

Benefit MAKUKU SAP Diapers Slim Newborn

- Tipe perekat yang mudah dipasang dan dilepas.
- Komposisi Inti Struktur SAP dengan struktur 3D yang mengurangi kontak dengan kulit.
- Lapisan Anti Bocor.
- Indikator Urin.
- Anti Gumpal, Nyaman.
- Permukaan rongga udara yang menjaga sirkulasi dua arah.
- Mengunci cairan hingga 500ml, penyebaran merata, cepat dan menjaga lapisan tetap kering.
- Tipis, hanya 1,6mm.
- Desainnya (varian Newborn) U Shape, untuk melindungi tali pusar bayi.

Setelah menggunakan MAKUKU SAP Diapers Slim, saya sangat suka karena benar-benar tipis dan mudah kering saat urin bayi mengenai permukaan popok. Dan pada MAKUKU SAP Diapers Slim Newborn, desainnya sangat memperhatikan bayi baru lahir yang pusarnya belum puput.

Nah, untuk sehari-hari saja begini oke, apalagi untuk liburan bersama bayi, pakai MAKUKU untuk mengindari ruampopok pasti jempolan dan tanpa drama.

Dengan seabrek keunggulan yang sudah saya dan dek Altezza buktikan, saya sih iyes deh untuk pakaikan MAKUKU SAP Diapers Slim Newborn hingga sekitar usia dek Altezza 1 bulan atau beratnya sudah mencapai 5 kilogram. Setelah itu MAKUKU yang cocok untuk Dek Altezza adalah MAKUKU size S (masih tipe perekat).

Sedangkan pada ukuran M, L, XL dan XXL ada MAKUKU tipe celana yang memiliki keunggulan tambahan yaitu heat press side yang maksudnya pinggiran MAKUKU dibuat menggunakan alat ultrasonik atau termokompresi, bukan dari lem sehingga lebih lembut dengan karet yang elastis. Fitur ini bertujuan untuk mengurangi gesekan pada pinggang yang menyebabkan iritasi. Meskipun elastis, tapi tetap gampang disobek saat ganti diapers.

MAKUKU SAP Diapers Slim Bisa Dibeli Di Mana Saja?

MAKUKU gampang lho ditemukan di supermaket terdekat. Kalau saya sih beli di sebuah swalayan lokal (bukan supermarket nasional padahal lho) di Semarang Barat. Dan saat itu tersedia juga tipe selain newborn.

Namun jika ga sempat ke supermarket offline, bisa saja membeli MAKUKU di toko online karena MAKUKU punya official store di Shopee: MAKUKUStore dan Tokopedia: MAKUKU

Untuk informasi lebih lengkap mengenai MAKUKU, silahkan Ayah Bunda meluncur saja ke akun instagram MAKUKU yang resmi ya di www.instagram.com/makuku.indonesia.official

MAKUKU Bersama 10 Rumah Sakit Berikan Konsultasi Kesehatan Gratis Bagi Ibu Dan Bayi Di 10 Kota Besar Indonesia

Bukan hanya menghadirkan produk popok yang berkualitas, MAKUKU juga concern terhadap kesehatan ibu dan bayi lho.

Dukungan MAKUKU telah diwujudkan dengan memberikan edukasi yang tepat dan bekerjasama dengan 10 rumah sakit di Indonesia MAKUKU menyelenggarakan konsultasi dokter gratis.

Program ini diselenggarakan dengan mengedukasi Ibu mengenai masalah ruam popok bayi dan didampingi langsung oleh dokter spesialis anak dan spesialis kulit. Selain itu, MAKUKU juga membagikan popok gratis kepada Ibu yang datang untuk melakukan konsultasi ibu dan anak.

Para Ibu dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis di 10 kota yang telah dipilih yaitu Jakarta, Tangerang, Karawang, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Lampung, dan Makassar mulai tanggal 16 Desember hingga 18 Desember 2022.

10 rumah sakit yang turut serta dalam program kolaborasi ini yaitu:

1. RS St. Carolus di Jakarta
2. RSIA Bina Medika di Tangerang
3. RS Lira Medika di Karawang
4. RS Hermina Pasteur di Bandung
5. RS Hermina Pandanaran di Semarang
6. RSIA Putri di Surabaya
7. RS Mitra Medika Premiere di Medan
8. RSIA Azzahra di Palembang
9. RSIA Bunda Asy Syifa di Lampung
10. RSIA Ananda di Makassar