Migrasi Disavow Tool di Google Search Console

Google pada 18 November 2020 baru saja mengumumkan bahwa alat Disavow Links Tool akhirnya bermigrasi ke antarmuka Search Console yang baru, tentunya dengan peningkatan. Di saat yang sama, Google juga mengumumkan telah memperbarui halaman dukungan mereka dengan panduan baru. 

Disavow Link Tool

Disavow Link Tool adalah alat yang digunakan para publisher untuk memberi tanda ke Google bahwa tautan berisi spam tidak dihitungkan.

Sedikit bicara tentang sejarah munculnya Disavow Link Tool, dahulunya alat ini tidak ada pada tools Google. Namun ketika algoritma Google Penguin ditambahkan pada update Google, rupanya algoritma ini banyak mempengaruhi situs-situs yang dinilai Google banyak terkait tautan/ link spam.

Pengaruh yang dimaksud adalah seperti sejenis hukuman yang membuat lalu lintas situs anjlok parah sehingga para publisher kehilangan banyak traffic yang tentu saja mempengaruhi pendapatan mereka.

Tanpa Disavow Tools, publisher atau pemilik situs akan kerepotan karena harus menghapus link external secara manual yaitu menghubungi pihak di mana mereka telah membeli link tersebut.

Dan karena hal itulah akhirnya Google pun merilis Disavow Tools.

tampilan Disavow link yang lama

Apa yang ditingkatkan dari Disavow Tools?

tampilan Disavow link yang baru

Jadi apa saja yang Google ditingkatkan dalam Disavow Tools baru (https://search.google.com/search-console/disavow-links) ini: 

1. Interface yang ditingkatkan
2. Dapat mengunduh file yang ditolak/ di-disavow sebagai file teks
3. Laporan kesalahan untuk file yang diunggah tidak lagi dibatasi pada 10 kesalahan

Update Disavow Tool Support Page

Google juga memperbarui halaman dukungan penolakan mereka untuk menyertakan informasi dan petunjuk tambahan. Misalnya, sekarang halaman tersebut menyatakan ukuran file maksimum 100.000 baris dan 2 Megabyte.

Ada juga informasi tambahan tentang cara menghapus semua penolakan.

Tanggapan para pengguna Disavow Tools, khususnya Komunitas SEO

Dalam laman twitter resminya, pengumuman ini mendapat banyak tanggapan dari para pengguna. Sedikit yang menyambut gembira, justru sebagian besar mempertanyakan kapan kembalinya Request Indexing tool.